Komunikasi data

Komunikasi data : pengiriman data menggunakan system transmisi elektronik dari komputer yang satu ke yang lainnya / dari computer ke terminal.

Macam-macam terminal :
1. Keyboard
2. Mouse
3. Monitor
4. Printer
5. Plotter
6. Scanner
7. Harddisk

Alasan di butuhkan teknik komunikasi data :
1. Perbedaan lokasi transaksi dengan lokasi pengolahan
2. Waktu lebih efisien
3. Efektifitas biaya
4. Distributed Processing

Elemen-elemen komunikasi data :
1. Sumber
2. Media transmisi
3. Penerima

Sumber : mengirimkan data yang memiliki tugas untuk membangkitkan berita / informasi dan menempatkannya pada media transmisi.

Media transmisi : alat yang menghubungkan antara sumber dan penerima yang memiliki tugas menerima berita / informasi dari sumber dan meneruskannya ke penerima.

Penerima : menerima informasi yang disampaikan oleh sumber melalui media transmisi yang memiliki tugas untuk menerima informasi / data.

Gelombang elektromagnetik :
1. Transmisi guided : gelombang yang mengirim data / informasi yang rambatannya melalui media yang terlihat secara kasat mata. Contoh : apabila kita berbicara lewat pesawat telepon karena kita dapat melihat media berupa kabel telepon dan kita dapat melihat kabel telepon tersebut dengan kasat mata.
2. Transmisi unguided : gelombang yang mengirim data / informasi yang rambatannya melalui media yang tidak terlihat secara kasat mata. Contoh : apabila kita berbicara langsung.


Terminal : alat yang digunakan untuk melakukan komunikasi data baik input maupun output.

Terminal komunikasi data :
1. Tanpa buffer : terminal yang dikendalikan oleh manusia (tidak mempunyai penyimpanan). Contoh : mouse.
2. Dengan buffer : terminal yang mempunyai penyimpanan sementara pada waktu pengiriman / penerimaan data. Contoh : printer.

Media kabel : digunakan jika jarak pengirim dan penerima tidak terlalu jauh.

Ada 3 jenis kabel :
1. Kabel dua kawat (twisted)
a. UTP : kabel 2 kawat yang tidak terlindung. Contoh : kabel telepon
b. STP : kabel 2 kawat yang mempunyai pelindung dan dapat menghantarkan data dengan rate yang tinggi. Contoh : kabel jaringan dengan 8 warna khusus.
2. Kabel coaxial
Suatu kabel yang ditengahnya mempunyai lapisan plastic diantara lapisan konduktor dan pengaman serat besi. Contoh : kabel antenna TV. Ada 2 tipe :
a. Coaxial thick : 10 base 5 (kecepatan 10 MHz max 500 meter)
b. Coaxial thin : 10 base 2 (kecepatan 10 MHz max 200 meter)
3. Kabel fiber optic
Kabel yang memanfaatkan cahaya sebagai gelombang pembawa informasi. Keuntungan :
a. Kecepatannya lebih tinggi dari pada kabel biasa.
b. Tidak berpengaruh oleh medan listrik
c. Serat tidak terdapat tenaga listrik
d. Tahan terhadap bahan kimia dan gas beracun
e. Bisa sampai 2000 meter direntangkan pada alat bantu

Media transmisi nirkabel :
a. Wireless : suatu jaringan komunikasi baik LAN , WAN maupun MAN yang mentransmisikan datanya menggunakan frekwensi media infrared atau sinar laser. Gelombang yang biasa digunakan : HF , UHF , VHF.
b. Jaringan radio amatir : suatu data antara paket komunikasi dimana datanya dipenggal-penggal menjadi paket yang kecil. Contoh : HT
c. Telepon selular : dengan menggunakan protocol WAP (Wireless Application Protocol) yang memiliki kecepatan 115 KBps.. Protokol WAP tujuannya adalah mengembangkan sebuah protokol yang terbuka untuk umum dan dapat diakses oleh siapapun serta WAP ini kompatibel denga format HTML (Hyper Text Markup Language).
d. Jaringan Satelit Telekomunikasi (VSAT) : jaringan yang komunikasinya menggunakan satelit tetapi arah komunikasinya hanya satu arah tujuan.

Pendeteksian kesalahan memiliki tujuan untuk mengetahui data yang terkirim , diterima dengan utuh tanpa ada kesalahan.

Menggunakan bit paritas : menambah digit terakhir pada suatu permasalahan baik itu “0” atau “1”.

Bit paritas :
1. Vertical Redundancy Check (VRC).
Adalah suatu suatu bit yang ditambahkan pada setiap karakter terakhir pada suatu data. Aturan :
a. Untuk odd parity , bila jumlah bit 1 nya dengan jumlah keseluruhan bit itu genap maka bit paritas diubah menjadi 1.
b. Untuk odd parity , bila jumlah bit 1 nya dengan jumlah keseluruhan bit itu ganjil maka bit paritas diubah menjadi 0.
2. Longitudinal Redundancy Check (LRC).
Disebut juga paritas block dimana pendeteksian kesalahan dengan membagi persan per-block. Aturan :
a. Jika jumlah bit 1 nya ganjil maka yang terletak pada blok check karakter adalah 0.
b. Jika jumlah bit 1 nya genap maka yang terletak pada blok check karakter adalah 1.
Contoh : 7 = 1 1 1
6 = 1 1 0
----------------
odd = 1 1 0
even = 0 0 1

Modulasi : suatu proses pengubahan informasi menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi.

Demodulasi : suatu proses pengubahan bentuk data yang dikirim menjadi bentuk data yang ditangkap oleh penerima.

Ada 3 teknik modulasi :
1. Amplitude Shift Keying (ASK).

Biner 1 mempunyai gelombang sedangkan biner 0 tidak ada gelombang (lurus)
2. Frequency Shift Keying (FSK).

Biner 1 mempunyai gelombang lebih rapat sedangkan biner 0 mempunyai gelombang lebih renggang.
3. Phase Shift Keying (PSK).

Biner 1 gelombang dimulai dari atas dan membentuk 1800 sedangkan biner 0 gelombang dimulai dari bawah.

Modem : suatu perangkat yang berfungsi untuk memodulasi dan medemodulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi digital (A/D) dan sebaliknya (D/A).

Modulator : merubah sinyal digital ke analog.
Demodulator : merubah sinyal analog ke digital.

Cable modem :
Contoh : kabel vision
Kecepatan : 112 KBps
Kemampuan : Cable modem adalah suatu jenis modem berkecepatan tinggi yang biasa dipakai pada SOHO (Small Office Home Office) maupun Warnet.
Salah satu provider yang menyediakan : Cable Vision.

Skema :



Cable modem menggunakan jaringan coaxial cable yang dipecah menjadi jalur data untuk cable model dan jalur analog untuk TV Cable.

Fungsi Protokol : 1. membuat hubungan antara pengirim dengan penerima. 2. menyalurkan informasi dengan keandalan tinggi.

Tujuan OSI : 1. memudahkan pengembangan. 2. mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai. 3. open system agar dapat terjalin kerja sama antar terminal dan peralatan dari berbagai produk.

Lapisan OSI : 1. Physical layer, lapisan terendah yang fungsinya untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, serta membangun informasi dalam bentuk digit biner. 2. Data link layer, untuk memelihara, mengaktifkan serta memutuskan hubungan komunikasi serta paling utama pendeteksian kesalahan. 3. Network layer, untuk menentukan rute pengiriman dan pengendalian agar tidak terjadi kemacetan data. 4. Transport layer, untuk menjamin apakah suatu data yang diterima atau dikirim itu dalam keadaan utuh atau bebas kesalahan. 5. Session layer, untuk pengontrolan terhadap kerja sama antara computer yang sedang berkomunikasi. 6. Presentation layer, untuk mengkonversi data dalam bentuk biner ke dalam bentuk informasi yang dapat dimengerti oleh penerima. 7. Application layer, untuk mengatur interaksi diantara pengguna computer yang memakai beberapa program aplikasi.

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) : merupakan suatu protocol/peraturan dari suatu komunikasi data yang telah disepakati secara internasional sehingga dapat dipergunakan secara umum/bebas yang diatur oleh ITU (International Telecommunication Union).

Pembagian kelas IP : 1. Kelas A, IP : 1.0.0.0 – 126.255.255.255, subnet mask : 255.0.0.0. 2. Kelas B, IP : 128.0.0.0 – 191.255.255.255, subnet mask : 255.255.0.0. 3. Kelas C, 192.0.0.0 – 254.255.255.255, subnet mask : 255.255.255.0.

Tujuan IP : 1. agar suatu komputer memiliki suatu address yang sudah sesuai secara internasional sehingga dapat melakukan suatu komunikasi data / dapat berkomunikasi antar computer. 2. dapat membuat suatu jaringan network yang handal yang dapat memenuhi user. 3. menghilangkan batasan-batasan dalam mengolah data.

Perbedaan IP address dengan Subnet mask : IP address merupakan suatu pengalamatan / pemberian nama pada suatu computer pada jaringan computer yang telah distandarisasi ITU sedangkan Subnet mask yang mengatur jumlah dari network dan client pada suatu network sehingga dapat ditentukan banyaknya client / user yang terhubung dengan local network dan beberapa network yang dapat diintegrasikan dengan local network tersebut.

odd parity check dan even parity check

Odd Parity Check dan Even Parity Check.

Bit parity merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang dikirimkan mempunyai angka satu yang selalu genap atau ganjil. Ada dua varian bit parity, yaitu even parity bit dan odd parity bit.

Even parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah ganjil (berarti membuat total angka 1 berjumlah genap). Odd parity bit akan diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut gambaran even dan odd parity bit:




Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untuk menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntungan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan membutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men-generate-nya.

Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya mempunyai 7 bit dan bit ke-8 dapat digunakan untuk bit parity. Sebagai contoh, diasumsikan pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even parity, sebagai berikut:

A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap).

Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya sebagai berikut:

A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).

definisi dan pengertian even parity check

I. Dasar Pemikiran Munculnya Parity Check

Ketika sebuah karakter atau data ditransmisikan dari terminal satu ke terminal yang lainnya ( kalo bingung apa itu terminal anggap aja komputer XD ) , rata rata data tersebut akan terkirim dengan suksesnya. Nah, yang jadi Pertanyaan bila terjadi sesuatu dengan data itu ditengah perjalanan, sehingga kode biner dari data tersebut berubah, bagaimanakah terminal tertuju tahu bahwa data tersebut tidak valid (Tidak sama dengan data yang sesungguhnya dikirm)?

Untuk menanggapi permasalahan yang seperti itu Dikenalkanlah Gambaran Umun yang Dinamakan Dengan " Metode Pendeteksian Error " atau yang kalau dibahasa inggriskan menjadi " Error Detection Methods ". Nah, Parity check sendiri adalah 1 dari demikian banyak metode pendeteksian error.


II. Konsep Umum & Cara kerja Parity check

Konsep umum dari parity check adalah sebuah sistem yang membuat pihak terminal tertuju tahu bahwa data yang iya terima tersebut sama atau tidak dengan data yang dikirim oleh terminal pengirim.

Caranya? Pertama tama pihak pengirim akan menambahkan 1 bit tambahan ( Atau yang Lebih dikenal dengan nama Parity Bit ) pada data, untuk menggambarkan karakteristik dari data tersebut. Nilai dari bit parity ( 1 atau 0 ) tidak diperoleh secara sembarangan ( Proses penentuan nilai bit parity akan dibahas pada sub bab III ).

Lanjut, dalam proses pentransmisiannya data tadi dikirim bersamaan ( data kita dan parity bitnya ) dan kita anggap data dapat terkirim dengan suskses. Pada Terminal Penerima Data kita dibaca dan Di dekodisasi ( di definisi kan ulang ) dengan cara yang sama seperti saat kita menentuan nilai parity bit di sisi pengirim. Lalu Hasil dekodisasi tadi dibandingkan dengan parity bit yang tadi sengaja dibawakan oleh pengirim. Gampangannya apabila hasil pembacaan ( Dekodisasi ) data terkirim sama dengan Parity bitnya maka data tersebut Dapat dianggap benar. Dan apabila diperoleh perbedaan nilai antara hasil dekodisasi dengan parity bitnya maka data dapat di klasifikasikan sebagai data yeng error, Lebih lanjut terminal penerima akan mengirimkan request pada terminal pengirim untuk mengirimkan ulang data yang terbaca error tadi. Masih bingung?? Tenang, contoh kasus akan dibeberkan pada ahir bab konsep ini.


III. Menentukan Nilai Parity Bit

Penentuan nilai parity bit ( apakah 1 atau 0 ) dilakukan dengan Meng-XOR kan semua bit yang ada pada data sepasang sepasang, hasil ahir dari Peng-XOR an seluruh bit ini lah yang dijadikan acuan untuk menentukan nilai dari parity bit yang akan ditambahkan ( jadi, belum tentu hasil peng-XOR an langsung dijadikan sebagai nilai dari parity bit ).

Masih ingat XOR ? Perhatikan tabel eksitasi / truth tabel berikut :


( Kiri = Tabel XOR ; Kanan = ilustrasi XOR Gate )

Seandainya saya mempunyai data yang berupa 1 karakter semisal huruf "M", yang menurut ASCII sama dengan 1011001, maka proses Peng-XOR annya = ((((((1 XOR 0) XOR 1) XOR 1) XOR 0) XOR 0) XOR 1) yang menghasilkan hasil ahir = 0. Bingung?? amati pencacahan dibawah ini:


1 XOR 0 = 1
1 XOR 1 = 0
0 XOR 1 = 1
1 XOR 0 = 1
1 XOR 0 = 1
1 XOR 1 = 0


Jika sudah paham betul prosesnya cukup dihafalkan saja hasil ahirnya, jika bit 1 pada data berjumlah genab maka keluaran ahirnya pasti "0", jika ganjil maka "1"

Gambar Skema Peng-XOR an data 7 bit :



B0 adalah bit pertama B1 adalah bit kedua begitu seterusnya

OK, setelah kita tadi dapatkan nilai bit dari hasil dari hasil peng-XOR-an data, barulah kita akan menentukan nilai dari parity bit data kita. Ada 2 metode yang sering digunakan yaitu Even Parity Bit dan Odd Parity Bit. Dalam Event Parity Bit, nilai parity bit sama dengan hasil peng-XOR an. sedangkan dalam Odd Parity Bit, Nilai parity bit merupakan komplement( kebalikan ) dari hasil peng-XOR an data.


IV. Study Kasus Parity Check ( Contoh Kongkret )

Budi dan Anto sedang chatingan satu sama lain, jelas keduanya sedang bercakap cakap dengan metode berkirim teks. Diasumsikan Metode Pendeteksian Error = Parity Check & Terminalnya Character-Oriented Transmission ( G usah bingung, g Ngerti juga GPP ).

Budi Mengetik Kata : Aku
Dalam Kode ASCII Berarti
A = 1000001
k = 1101011
u = 1010111

Dalam terminal Pengirim, Kata "Aku" Dianalisa Perkarakter "A" lalu "k" lalu "u". Dari masing masing huruf itu Masing masing ditambahkan dengan parity bit nya ( Asumsikan kita menggunakan Even Parity Bit ) Maka Data Akan berubah menjadi:

(A = 1000001 Setelah Di XOR kan, Hasilnya "0" Karena kita menggunakan metode Even Parity Bit maka Parity Bitnya Bernilai "0", maka Kode biner huruf "A" ditambah menjadi A = 10000010)

A = 10000010
k = 11010111
u = 10101111

Data lalu dikirim dengan format berikut:
10101111_11010111_10000010


Karena suatu hal entah itu attenuasi atau distorsi dan noise noise lainnya Bit Bit tadi ada yang berubah dalam perjalanannya menjadi:
10101111_11010111_11000010

Pada Sisi Penerima Data tersebut dibaca sebagai kata "Cku" bukan "Aku" ( Lihat Tabel ASCII ), bila tanpa Metode Pendeteksian Error maka data tersebut akan dianggap valid dan tentu saja Anto menjadi Kebingungan melihat Tulisan Budi tesebut.

Mekanisme Pembacaannya:
1. Deret bit 1100001 Di dekodisasi sehingga menghasilkan bit "1" ( Tanpa Melibatkan Parity Bit nya )
2. Penerima membandingkan Hasil dekodisasi tadi dengan Parity bitnya. "1" dan "0", Karena tidak sama Maka Karakter Terdeteksi Error
3. Penerima Meminta data dikirim ulang, berharap data tidak rusak lagi.
4. Proses Diulang sampai data dianggap benar.



V. Kelemahan Parity Check



Jika Teman teman semua benar benar sudah paham apa itu parity check, maka sudah pasti teman teman tahu apa kelemahan dari sistem pendeteksi error yang satu ini, tidak akan saya jelaskan tetapi saya beri petunjuk " Bagaimana Bila Bit yang error pada data berjumlah genab? ". Silahkan dianalisa dan di pahami sendiri...... jika ada hal hal yang hendak ditanyakan silahkan hubungi saya ^_^

themes for XP, VISTA and SEVEN

http://stuffheaven.com

icon untuk rocket dock

http://rocketdock.com

software terbaru

http://www.mypc-spot.com

tampilan untuk google chrome

https://tools.google.com